Uncategorized

Perjuangan Pria Disleksia, Ditendang dari Sekolah hingga Jadi Miliarder Dunia

TOGEL88– Kesuksesan merupakan sesuatu yang bisa diraih dengan kerja keras, oleh siapapun tanpa memandang latar belakang. Hal ini terbukti dari kisah hidup Richard Branson.
Pria paruh baya ini berhasil menjadi miliarder dunia berkat mengembangkan bisnisnya yakni Virgin Group. Dikutip dari Forbes, Rabu (20/9/2023), saat ini kekayaannya menyentuh angka US$ 2,9 miliar atau setara Rp 44,37 triliun (kurs Rp 15.300).

Berdasarkan catatan TOGEL88 , Branson lahir di Surrey, Inggris, pada tahun 1950. Untuk mencapai kesuksesan, ia harus melalui kerasnya kehidupan. Masa kecilnya terbilang cukup berat, bahkan ia harus rela dikeluarkan alias drop out dari sekolah pada usia 16 tahun
Dikutip dari CNN Business, salah satu alasan ia drop out ialah karena kesulitan untuk menjalani sistem pembelajaran di sekolahnya karena ia menderita disleksia. Namun kondisi ini tak membuatnya putus asa, justru malah menjadi sumber kekuatan baru baginya.

Tak lama berselang, Branson mendirikan Student, redaksi majalah anak muda. Perusahaan ini mewawancarai para selebriti dan menjual iklan senilai US$ 8.000 untuk edisi pertamanya. Pada kala itu, Branson dan timnya yang terdiri dari 20 orang karyawan menyebut perusahaannya sebagai bisnis baru Virgin. Seiring waktu berjalan, tepatnya pada 1970-an Branson meluncurkan Virgin Mail Order Record.

Awalnya, sulit menjalankan bisnis rekaman ini. Namun pada 1972 dirinya berhasil mendirikan 14 kantor rekaman. Branson pun menggunakan keuntungan yang didapat dari bisnis rekamannya ini untuk mendirikan label musik dan juga toko kaset bernama Virgin Records di tahun 1972.
Tak lama berselang, bisnis tersebut pun meledak. Branson berhasil mengantongi jutaan dolar untuk kali pertama setelah hasil rekaman Mike Oldfield terjual 5 juta eksemplar. Pundi-pundi keuntungannya pun bertambah setelah band ternama, Sex Pistols dan artis kontroversial lainnya, termasuk The Rolling Stones dan Ozzy Osbourne menggunakan jasa perusahaan rekamannya.Hal itu juga yang membuat Virgin Records menjadi salah satu dari enam perusahaan rekaman top dunia dengan cabang perusahaan berada di Jerman, Perancis, dan Jepang. Pada 1981, Branson mendirikan Virgin Books dan Virgin Video Dirinya dalam dua tahun juga berhasil membangun kerajaan bisnis dengan lebih dari 50 perusahaan berbeda dan total penjualan sekitar US$ 17 juta.
Pada tahun 1984, Branson membangun sebuah bisnis penerbangan Virgin Atlantic Airways. Banyak pihak yang sangat meragukan keputusan Richard tersebut. Bahkan salah satu bank yang menjadi jaminan finansialnya, mengancam akan menarik dana jika bisnis tersebut jadi dieksekusi.Selanjutnya, pada tahun 1992, ia harus kembali memperjuangkan kerajaan bisnisnya itu. Bisnis penerbangan sempat jatuh karena banyak masyarakat yang takut menggunakan pesawat untuk bepergian akibat ancaman serangan teroris. Walau dalam kondisi ekonomi sulit, ia menolak untuk menjual Virgin Record senilai US$ 1 miliar.Branson pun tak menyerah begitu saja. Ia juga menggugat pihak British Airways dengan tuduhan pencemaran nama baik. Alhasil hakim memutuskan British Airways salah dan harus membayar ganti rugi kepada Branson dan Virgin senilai US$ 945.000, ditambah biaya hukum yang diperkirakan mencapai US$ 3 juta.