Uncategorized

Terungkap, Ini Alasan Banyak Warga Jepang Anggap Menikah Tak Ada Untungnya

TOGEL88 Jepang kini diterpa penurunan angka kelahiran imbas banyak warganya tidak mau menikah dan membesarkan anak. Saking rendahnya angka kelahiran, Perdana Menteri Fumio Kishida memprediksi pada 2030, jumlah anak muda di Jepang hanya akan mencapai setengah dari jumlah saat ini.
Sebuah survei dari Nippon Foundation menemukan, di antara 1.000 anak muda berusia 17-19 tahun, 60 persen pria dan wanita mengaku ingin menikah. Namun ketika ditanya apakah mereka benar-benar akan menikah, hanya 19,2 persen pria dan 13,7 persen wanita mengaku pasti akan benar-benar menikah.

Alasan paling umum, 60 persen anak muda menyebut alasan pasti atau mungkin menikah adalah ingin bersama orang yang dicintai. Di sisi lain, sebanyak 44,2 persen wanita dan 36,6 persen pria muda mengaku mereka masih ingin membesarkan anak. Temuan ini berkenaan dengan kondisi saat ini, mengingat pernikahan tidak selalu dihubungkan dengan keinginan membesarkan anak.

Lebih lanjut, dari pria muda yang menjawab mungkin tidak akan atau pasti tidak akan menikah, alasan utama 47,3 persen responden adalah mereka tidak memiliki atau tidak menemukan pasangan. Sedangkan pada wanita, 52,3 persen mengaku alasannya adalah lebih nyaman menjadi lajang.

Lebih banyak wanita muda menganggap ada untungnya dengan tidak menikah. Survei mencatat, 36,9 persen wanita tidak ingin membesarkan anak, 35,1 persen tidak ingin kehilangan kebebasan, dan 22,5 persen memiliki prioritas lain lebih tinggi daripada berkeluarga.

Dalam kesempatan sebelumnya, pada November lalu, survei yang dilakukan oleh Badan Anak dan Keluarga Jepang menemukan bahwa dari 12.249 responden, sekitar 2 persen orang berusia 15 hingga 64 tahun telah diidentifikasi sebagai hikikomori atau orang yang mengisolasi diri di rumah.

Berdasarkan jumlah populasi masyarakat Jepang saat ini, 2 persen orang tersebut adalah berjumlah 1,46 juta.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Perpustakaan Diet Nasional yang berjudul ‘Karena COVID-19, Peluang Kontak dengan Orang Lain Menurun’, tercatat bahwa pandemi telah memperburuk masalah sosial yang ada di Jepang. Kondisi tersebut berkaitan dengan kesepian, isolasi, dan kesulitan keuangan.