#hartakarun

Sukses Mendarat di Kutub Selatan Bulan, India Temukan ‘Harta Karun’

togel88 – India membuktikan kesuksesan dalam persaingan mengeksplorasi Bulan melalui misi Chandrayaan-3. Mereka berhasil mengirimkan robot di kutub selatan bulan dan menemukan ‘harta karun’ yang berharga.
Dikutip dari detikInet, robot penjelajah Pragyan berhasil menganalisis komposisi permukaan Bulan di dekat kutub selatan Bulan. Data kali ini memiliki nilai melebihi misi ke Bulan sebelumnya, baik yang berawak maupun mendaratkan robot, karena area yang diteliti dekat dengan kemungkinan lokasi ‘pangkalan’ manusia di Bulan di masa depan.

Namun sejauh ini, misi tersebut belum menemukan temuan paling berharga yakni keberadaan es atau air di sana. Alih-alih es, Organisasi Penelitian Luar Angkasa India ISRO mengumumkan bahwa instrumen Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) yang dibawa di atas pesawat Chandrayaan-3 telah mengkonfirmasi keberadaan harta karun lainnya yakni belerang.

“Penemuan ini adalah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh instrumen yang ada di pengorbit,” kata ISRO seperti dikutip dari IFL Science.

LIBS bekerja dengan memaparkan material pada gelombang sinar laser yang intens, mengubahnya menjadi plasma yang spektrum elektromagnetiknya dapat dipecah untuk mengidentifikasi komposisinya. Semua ini dapat dilakukan dengan daya kurang dari 1,2 watt. Namun, teknik ini hanya mengungkap unsur-unsurnya, bukan molekul-molekul unsur-unsur tersebut bergabung.

Selain belerang, hasil awal penelitian meliputi aluminium, kalsium, besi, kromium, titanium, mangan, silikon, dan oksigen. Lagi-lagi, sejauh ini belum ditemukan hidrogen yang merupakan persyaratan keberadaan air pada sampel tersebut.

“Investigasi menyeluruh mengenai keberadaan hidrogen sedang dilakukan,” kata ISRO.

Pencapaian ini terjadi setelah sebelumnya robot pendarat Vikram berhasil melakukan pengukuran suhu di garis lintang tinggi Bulan untuk pertama kalinya.

Mengangkut material dalam jumlah besar ke Bulan akan memakan biaya yang sangat mahal, bahkan ketika biaya peluncuran luar angkasa sudah menurun. Oleh karena itu, satu-satunya hal yang memungkinkan secara ekonomi untuk membangun kehadiran jangka panjang di sana adalah jika kita dapat memperoleh sebagian besar kebutuhan kita di lokasi.

Bukti bahwa air bertahan dalam bentuk beku di dasar kawah dekat kutub selatan Bulan adalah salah satu hal yang memicu babak baru persaingan mendarat di Bulan setelah diabaikan selama beberapa dekade.

Hal inilah yang mendorong India melakukan pendaratan pertama di Bulan pada posisi 69 derajat selatan, dan memotivasi Rusia untuk melakukan upaya serupa namun sayangnya gagal dan berujung kecelakaan.

Mengonfirmasi keberadaan es di Bulan akan menjadi pencapaian utama Chandrayaan-3 jika berhasil mengelolanya. Sementara itu, belerang menjadi perhatian khusus karena material ini lebih mudah digunakan untuk membuat beton dibandingkan mengandalkan semen yang bahan-bahannya cenderung sulit didapat di Bulan.

Bahkan jika Pragyan gagal menemukan hidrogen dalam material yang telah dipelajarinya, hal tersebut sangat termaafkan dan bukan dianggap mematikan harapan menemukan es di Bulan.

Semakin dalam robot penjelajah memasuki bayangan dinding kawah, semakin besar kemungkinannya menemukan es yang bertahan di sana. Hingga saat ini, robot penjelajah tersebut belum mencapai tempat terbaik untuk melakukan pencarian ini.